Kamis, 09 April 2015

Kamisan#6 : Season 3 : Alkisah Flash Disk

Cerita ini berkisah sekitar abad 19, anggaplah ia seorang wanita polos. Ketika masa itu banyak yang menyebutnya dengan panggilan Disket. Dia memiliki tubuh gempal, meski gempalannya itu tidak terlalu banyak namun tetap saja terlihat lebar.

Dia memiliki hati mulia, lembut dan sifat yang polos. Dia selalu berharap keberadaannya dapat memberikan manfaat kepada khalayak. Dapat memberikan kontribusi lebih dari yang sekarang diberikan. Meskipun memiliki tubuh yang tidak begitu meraih dan tidak cukup praktis ketika dibawa. Namun dia tercipta dengan kemampuan dapat menyimpan berbagai macam data. Meski data yang mampu disimpannya begitu terbatas. 

Hari ke hari pun berlalu. Dia melamun, merenung dan entah memikirkan apa. Dia telah banyak membantu dalam menjaga data-data sang pengguna. Sayangnya dia sungguh rentan terhadap virus dan bentuk penyakit software. Dimana virus itu datang untuk merusak data yang tersimpan dalam dirinya. Dia pun terus merenung, mencari cara bagaimana bisa memberikan keamanan yang lebih baik dan menyimpan data lebih banyak lagi.

Sore itu mendung mewarnai renungannya, langit pun seakan ikut bersedih, tetes air turun membasahi bumi. memberikan rasa lembab pada tubuhnya yang begitu saja tergeletak pada meja. Kilatan-kilatan cahaya langit pun menambah kekelaman. Seberkas kilat itu bersinar begitu terang melewati tempat dia berada. Samar-samar sebuah suara pun terdengar.

“Aku bisa membantumu, aku bisa memberikan ilmu, dimana ilmu itu bisa kau pergunakan untuk mengembangkan tubuhmu sehingga bisa menampung informasi berkali kali lipat dari tubuhmu yang sekarang. Selain menyimpan data lebih banyak, tubuhmu pun akan menjadi ramping, kecil, mudah dibawa kemana-mana dan menyenangkan untuk dipandang.”

Seakan mendapatkan air ditengah gurun gersang. Penawaran yang mengiurkan itu pun disetujuinya tanpa pemikiran panjang. Dia mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam dirinya. Tiada lagi bentuk kotak nan lebar, tidak ada lagi rasa sesak karena terbatasnya tempat untuk menyimpan. Dia telah bermetamorfosis menjadi sebuah bagian baru yang menyenangkan, ringan, dan praktis.

Dia merasa nama disket tidak lagi pantas diberikan kepada dirinya yang sekarang. Dia pun mulai mencari-cari nama yang sesuai dengan fungsinya yang kian bertambah dan penampilannya yang kian berubah. Setelah mengalami pertapaan yang mencurahkan seluruh pemikirannya. Dia merasa kini telah bercahaya, karena puncak kemenangan telah dicapai. Berbekal kenangan awal perubahannya yang didasari dari kilatan. Maka dia pun ingin mengabadikan moment tersebut dalam nama barunya. "Flash" begitulah kata yang dia ulang berkali-kali.

Meskipun dia ingin menganti namanya, sayang rasanya bila meninggalkan nama besarnya terlebih dahulu. Lantas dia pun bergumamkan dua buah kata, "Flash Disk". Itulah nama yang akan disandangnya dengan kemampuan barunya. Seketika pun, secepat kilat dia pun menjadi tenar. Banyak yang mengemarinya, banyak yang menyukainya. Meskipun kemampuan awalnya hanya dapat menyimpan 256 Mega Byte (MB). Dia terus berusaha mengembangkan diri, agar dapat menyimpan lebih banyak lagi.

Semakin berkembangnya jaman, kebutuhan akan flash disk pun meningkat. Dan dia merasa dengan kapasitas 256 MB tidak lagi dapat menyimpan begitu banyak data. Bahkan bila menyimpan lagu pun paling hanya bisa tersimpan tidak lebih dari 60 lagu. Dia pun terus mengupgrade kapasitas dalam dirinya, sehingga kemampuan menyimpan datanya menjadi 512 MB. Sayangnya dengan kapasitas segitu menyimpan lagu pun masih kurang. 

Dia pun terus menerus mengupgrade dirinya menjadi 1 GB, kemudian 2 GB hingga menjadi 8 GB. Lagu dan gambar serta data pun sudah bisa tersimpan banyak. Selain mengupgrade kapatitas menjadi lebih tinggi, ia pun berusaha mempercantik diri. Tidak hanya dengan casing yang biasa-biasa saja, dia pun memodifikasi dirinya dengan berbagai penampilan. Entah itu dengan transparan, warna warni maupun berbalutan karet. Lapisan karet pada tubunya dilakukannya dengan alasan untuk keamanan. Apabila suatu ketika secara tidak sengaja tubuhnya terjatuh dari tempat yang tinggi dengan landasan yang keras. Data yang tersimpan tidak akan mengalami masalah, ataupun hilang karena jaringan komponen dalam tubuhnya rusak karena benturan.

Daya simpan dalam dirinya yang sekarang ternyata tidak membuat dirinya puas. Dia selalu merasa kurang dan kurang. Sayangnya usaha upgrade data penyimpanannya hanya pada sampai level 128 GB. Dia sudah tidah bisa lebih dari itu. Sifat sombong dan tamaknya pun telah merubah sifat polosnya. Dia pun mencari seorang profesor yang konon katanya dapat membantunya mengupgrade tubuhnya menjadi kapasitas yang berkali-kali lipat lebih banyak. 

Sang profesor menolak permintaannya, dia pun murka dan mengancam profesor itu. Disaat terdesak sang profesor pun menyetujui tetapi dengan catatan bahwa dia tidak akan semenarik dirinya yang sekarang. Dia yang telah diliputi rasa tamak pun menyetujuinya. Dimulailah proses upgrade pada dirinya, ternyata waktu proses itu tidaklah sebentar dan begitu banyak rasa sakit yang menyerang tubuhnya. Entah sudah berapa lama dia tidak sadarkan diri. Ketika dia tersadar sang profesor sudah menghilang. Dia segera mencoba kapasitas yang dia punya. Beratus-ratus film, lagu, foto dan aplikasi sofware pun sudah ditampungnya. Dia pun senang, namun sayangnya dia merasa tubuhnya tidak seringan sebelumnya. Dia pun berkaca dan dia murka karena tubuhnya telah berubah menjadi kotak dan berat. Bahkan berat yang dia miliki melebihi berat dia ketika menjadi disket. 

Disamping tubuhnya dia melihat ada catatan yang ditulis profesor sebelum pergi,

"Sekarang kamu dapat menyimpan data sebanyak satu tetra, kamu memiliki kemampuan berpuluh kali lipat dari kemampuan simpanmu terdahulu. Kini namanu adalah "Hard disk".

09 April 2015
06:09 pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar