Sabtu, 25 Oktober 2014

Pulau Sempu dan Bromo

PULAU SEMPU

Ada yang masih bertanya-tanya dimanakah Pulau Sempu. Ada pula yang bertanya-tanya semenarik apa Pulau Sempu itu atau ada pula jua yang bertanya ada apa saja disana. Masih banyak pertanyaan yang akan dilontarkan ketika memilih untuk menjelajahi Pulau Sempu. Berbeda bila pernyataan yang terucap adalah menjelajahi Bromo. Tanpa bertanya pun, sudah pasti terbayang hamparan pasir, indahnya sunrise, asiknya berkuda dan membelah pasir dengan menggunakan jeep.

Pulau Sempu terletak di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang. Lokasinya tidak jauh dari pantai Sendang Biru. Untuk menuju pulau Sempu ini haruslah menggunakan kapal nelayan., karena lokasinya terbelah oleh lautan lepas. Waktu penyebrangan ke Pulau Sempu dapat ditempuh sekitar 5-10 menit dari bibir pantai Sendang Biru. Untuk menuju Pantai Sendang Biru ini, waktu perjalanan dapat ditempuh kurang lebih dua jam dari kota malang. Melewati jalan berliku mengitari pegunungan yang cukup ekstrim (menurut saya).

Di Pulau Sempu ini terdapat sebuah danau segara anakan, dimana untuk menuju ke danau ini haruslah menempuh perjalanan mengitari hutan kurang lebih sejam. Dimana selama perjalanan akan disuguhi dengan pemandangan disekeliling hanyalah pepohonan, baik itu pepohonan yang sudah kokoh maupun pepohonan yang telah tumbang. Disarankan untuk menuju danau segara anakan sebaiknya pada saat musim kemarau. Karena apabila musim penghujan tracking yang dilalui akan penuh dengan lumpur. Dalamnya lumpur bisa hingga sebetis.



Perjalanan lelah setelah berjalan sejaman, akan terbayar dengan pemandangan danau segara anakan yang masih alami. Pasirnya yang putih, airnya yang bening dan suasana yang seolah-olah danau ini seperti sebuah pulau milik sendiri. Adanya pasir putih pada danau segara anakkan karena posisi danau tersebuat bersebelahan dengan lautan lepas atau samudra hindia yang membatasinya hanyalah karang yang menjulang. Bagi yang ingin menginap dan menikmati suasana malam, dapat mendirikan tenda si tepi bibir pantai danau.






BROMO

"Rasanya tidak akan lengkap bila mengunjungi kota Malang, tapi tidak menapakkan kaki di Bromo. Seperti ada yang berkurang."

Kurang lebih seperti itulah pepatahnya. Belum ke Malang kalau belum ke Bromo. Bromo merupakan salah satu icon wisata kota Malang yang sudah sangat tersohor ke seluruh negeri. Apalagi setelah salah satu film Indonesia melakukan syuting disana dengan judul film yang sama dengan lokasi tempat itu berada.

Perjalanan menuju Bromo dapat ditempuh selama kurang lebih dua jam. Dengan medan jalan yang tidak kalah berkeloknya. Berbeda dengan Pulau Sempu yang panas, meskipun perjalanan ke Bromo sama-sama mendaki gunung. Namun setibanya di area penginapan, akan dihadapkan pada suhu yang cukup dingin. Jaket tebal dan syal pun masih kurang melindungi tubuh dari udara dingin yang datang.

Tidak hanya tempatnya yang eksotis, pemandangan sunrise di puncak gunungnya pun menjadi satu-satunya kegiatan yang harus dinikmati sendiri. Tidak perlu menggunakan jeep seperti yang banyak diberitakan. Menggunakan kendaraan pribadi seperti motor pun, tempat pemandangan sunrise pun dapat di tempuh.

Hawa dingin yang menusuk, tidak menyurutkan semangat untuk tetap menanti sunrise. Ratusan mata, menatap ke arah timur. Arah dimana maha karya indah Tuhan perlahan bangkit menyapa dunia. Entah telah berapa kali tangan-tangan anak manusia menyentuh tombol rekam pada masing-masing kameranya. Mengabadikan salah satu karya indah semesta.

Jeep berbaris, berkumpul diberbagai area sepanjang jalanan pasir. Menunggu sang penumpang untuk kembali. Setelah dengan tertatih berjalan menuju puncak gunung untuk dapat melihat kawah Bromo dari dekat. Bagi yang tidak ingin berjalan di lautan pasir dapat juga menyewa kuda. Seratus ribu untuk pergi dan kembali. Sayangnya jika menggunakan sewa jasa kuda, sang penyewa tidak akan mau menunggu apabila kita hendak naik ke atas kawahnya. Persiapan untuk ke kawah Bromo harusnya menggunakan masker yang tebal, karena bau belerangnya begitu tajam hingga dapat menyesakkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar