Sabtu, 29 Juni 2019

Puan, Senja adalah kamu.

tak ada kata, tak ada sua, tak ada upaya
sebuah sapa, sebuah suara, sebuah cara
jarak terdekat yang tercipta seakan lenyap
jarak terintim yang mencandu seakan berlalu

bukan tanpa alasan aku dan kamu menjadi asing
bukan tanpa harapan, aku dan kamu membuang doa lampau
kita tidak lagi menjadi bagian yang saling mengindahkan
kita tidak lagi menjadi bagian yang saling mendoakan

tempat itu, cerita kita, kamu timbun sepenuhnya bersama dia
tak lagi kamu sisahkan
layaknya api yang membakar habis
layaknya angin yang melenyapkan
layaknya hujan yang menenggelamkan
layaknya mentari yang menguapkan

semua salahku,
rindu yang selalu kusembunyikan,
kebencian yang selalu kuciptakan,
kesempatan yang telah kusiakan,
adalah benar jika, meninggalkan menjadi sebuah pilihan
keputusanmu padaku.

aku adalah pengecut dengan semua salah
aku adalah pengecut yang tak berani,
mengirim kata,
mengumbar sua,
mencipta upaya,

kamu adalah senja, yang kubungkus dalam teduhnya hujan, didampingi kopi yang selalu membuatku jatuh cinta.

aku menyayangimu, selalu
dalam hati, pikiran, doa dan masa lalu.

18 Juni 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar