Sabtu, 26 Oktober 2013

URBAN STEAK (Tu Bagus Ismail, Bandung)

Bandung, kebanyakan orang menyebutnya sebagai kota kembang. Namun aku melihatnya, Bandung bukan kota yang terisi dengan banyak kembang atau bunga. Bagiku Bandung itu surga. Surga untuk mereka yang menyukai fashion dan kulinernya. Siapapun yang pernah ke Bandung, pasti merindukan dua hal tersebut. Termasuk saya.
Ada berapa banyak sih tempat makan di Bandung, pastinya ratusan mungkin ribuan. Satu jalan saja, udah puluhan tempat makan menjajankan makanannya. Hari kemarin, tepatnya hari Rabu. Saya dan teman saya si kunyuk, mencoba tempat makan baru. URBAN STEAK namanya. Pastinya begitu banyak tempat makan steak di kota ini. Tapi yang harga terjangkau dengan kualitas rasa yang yummy. Saya jamin tidaklah banyak.
Berbekal info dari sepupunya kuyuk. Kita menuju Jalan Tu Bagus Ismail, deket simpang Dago. Sepanjang jalan itu banyak bertebaran makanan, dari ramen, masakan padang, lalapan, bahkan sampe warung kopi ala cafe. URBAN STEAK ini bersebrangan dengan minimarket Alfamart. Kalau ada yang melewati jalan sini. Tidak ada salahnya mencoba makanan yang satu ini.
URBAN STEAK buka dari jam 15.00-22.00 WIB. Tempat nya memang tidak terlalu besar. Namun konsep ruangannya aku bisa bilang oke punya. Meskipun hanya memiliki empat meja untuk pelanggan. Steak yang satu ini tidak sepi pengunjung. Seperti pemain bergilir, ada yang meninggalkan dan ada pula yang datang untuk makan.
Saya dan teman saya mencoba memesan sirloin steak, harga untuk sirloin Rp. 20.000,-. Harga tersebut sudah termasuk pajak. Saya memesan dengan saus mushroom dan kunyuk dengan rasa black papper. Harga jual pada steak ini pun lumayan terjangkau. Mengingat rasa banjuran saus pada steaknya begitu endaaaang.  Buat aku, rasa enak steak itu tidak hanya terletak pada daging yang di panggang. Namun juga pada cita rasa saus yang dibanjurnya di atas daging. Saus pada URBAN STEAK ini, buat saya sangat oke. Sausnya tidak terlalu encer seperti pada tempat steak kebanyakan. Lebih cenderung kental, dan untuk rasa tidak kabur saat pengecapan pertama.
Minuman yang saya pesan adalah campuran soda di tambah potongan jeruk nipis dan daun mint. Saya lupa nama minumannya apa. Ketika meminumnya rasanya segar sekali, rasa asam dan mintnya benar-benar terasa. Cocok untuk mereka yang ingin mengembalikan kesegaran pada tubuhnya. Suasana pada tempat ini hampir sama seperti suasana pada cafe lainnya. Mengalunkan musik, mungkin sang punya tempat ingin menampilkan kesan, tempat oke dengan suasana nyaman.
Menurut aku, cita rasa untuk steak nya oke punya. Tempat juga oke, dengan suasana full musik. Untuk mereka yang memiliki kendaraan beroda empat dan lebih. Sayangnya tempat ini belum menyediakan lahan untuk parkiran. Bagi yang begitu menyukai steak ini tempat recomended, menurut saya. Ciimiww.


26 Oktober 2013


1 komentar:

Dwi Ananta mengatakan...

Huwaaa steak >.<

Posting Komentar