Minggu, 24 Agustus 2014

#Kamisan 12 : Hiruk-Pikuk (Absurd!)

pada kendaraan kita berguncangan, duduk saling bersilaan dan berhadapan
masih pula ku simpan, harum-harum rupawan yang menyesakkan
kita pun terbungkam dalam hiruk pikuk metropolitan
pemandangan-pemandangan kemacetan, lemparan caci makian,
kemarahan menjadi suasana tak terelakkan

bertahan adalah suatu kehebatan, ditengah kehidupan yang mulai rentan
ketakutan menjadi hal yang tak relevan
kejujuran menjadi hal yang terdustakan,
dusta menjadi hal yang didewakan, dan
kebimbangan menjadi jalan pilihan

ketika harta menjadi problematika
berbicara menjadi suara yang berharga
kata-kata tersusun polos sama tak bermaknanya

menangis, mengkais, basis basis yang berbaris
dan apatis pilihan manis yang miris

bata bata mulai disusun menjadi arca
dara dara pun menjadi nyawa sederhana yang berjanda tanpa ayahanda

Dimana nyawa, dimana kehormatan
semua tenggelam dalam bising-bising kemunafikan


05:40 pm
24 Agustus 2014

1 komentar:

Posting Komentar