Jumat, 14 Oktober 2011

serpihan harapan

Tuhan, kuatkan hatiku.
Berikan aku keluasan hati, melebihi dari yang aku punya,.
Tatapan itu tidak tertuju padaku, harapannya tak pernah tersisa untukku,.
Aku menyadari, bagian dalam hidupnya hanyalah mimpi,.
Titik-titik harapan yang ku bangun untuknya, hanya sapuan angin.
Tak berarti. Terlupakan.
Aku salah, berharap menjadi yang berarti. Itu mimpi,.
Aku tak menyesal, untuk tiap waktu yang terlalui,.
Perasaan sakit itu selalu ada, untuk harapan yang selalu terpangkas,.
Aku bertahan, untuk waktu-waktu yang tak mungkin kembali,.
Mungkin aku telah terbuang dari kehidupan laluku,.
Merangkai, tapi tak pernah menjadi nyata,.
Hanya puing harap, yang sealu berakhir menjadi kehampaan,.

12:25 am
15 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar