Aku suka menyapamu, kala mentari dengan santainya memaksa otakku untuk menggumpulkan kesadarannya. Kamu yang pertama kali aku sapa di kala pagi. Ketika mataku yang dengan enggannya terbuka, hanya kamu yang aku ingat. Jinggaku. Aku mampu menghabiskan waktu luangku, hanya untuk memikirkan tentang dirimu.
Kamu sering mengacuhkanku. Mengabaikan setiap pesan singkatku. Membiarkanku berlama-lama menanti balasanmu. Aku tidak kesal dengan sikapmu. Karena aku tau, ketika kita bertemu perhatianmu begitu besar menghujani diriku. Hingga aku binggung, harus membalasnya seperti apa. Tidakkah kamu sadari, mata ini sering berlama-lama tinggal untuk menatap matamu. Tetapi selalu kamu, yang menolak beradu mata denganku.
Setiap pagi datang, aku ingin memelukmu. Merasakan dingin tubuhmu. Membekapmu dalam hangat pelukanku. Tapi itu hanya sekedar mimpi, setiap pagi aku hanya mampu memeluk bantal yang menemani kelelahanku. Kadang aku hanya mampu tersenyum membayangkannya.
Jingga, kamu pernah berkata. "setiap hal yang di lakukan dengan hati, pasti akan sampai kepada hati yang di tujunya". Apakah hatimu merasakan, bahwa segala yang aku lakukan untukmu selalu tulus dari hati ini,?
Jingga, kamulah kenangan masa lalu yang selalu ku cari. Hingga saat ini kamu bisa hadir mewarnai hariku. Dan warna itu adalah Jingga. Aku tau warna kesukaanmu bukanlah Jingga, tapi biarlah biarkan aku memanggimu seperti itu.
Jingga, aku tau kehadiranmu hanya selewat pada masa laluku. Taukah kamu, kehadiran sekejapmu mampu merubah seluruh kehidupanku. Kamulah Jingga, yang selalu mempesonaku. Ijinkan aku selalu menghadirkanmu pada mimpiku. Ijinkan aku, untuk selalu hadir dalam hatimu.
03 April 2013
06:19 pm
catatan seorang teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar