Pertama kali aku alami. Segala sikapmu mampu mengesampingkan ideologiku, keegoisanku dan pemikiran kerasku. Rasa nyaman bersamamu, membuatku merendahkan tuntutan yang biasanya aku kukuhkan. Tiada tuntutanmu yang memaksa hal yang tidak ku suka dan tiada pula tuntutanku untuk segala sikapmu. Segalanya mengalir tanpa tuntutan. Adalah abang, seseorang yang mengisi hari-hariku kini. Seseorang yang membuatku tidak terpaksa untuk menyukainya. Segalanya mengalir dan aku mulai menikmatinya.
Seseorang yang begitu sederhana, sehingga aku mampu bercerita tentang apa saja. Mampu membuatku menjadi diriku, menyamankan diriku. Tuntutanmu hanya satu, yakni "jadilah dirimu sendiri". Kamu tidak berkomentar banyak ketika kencan pertama kita. Kamu yang rapih berkemeja dan bersepatu fantopel, sedangkan aku yang cuek berkaos dan bersandal jepit. Ada perbedaan yang cukup jauh tentang penampilan kita kala itu, tapi kamu tidak memperdulikannya. Kita tetap jalan beriringan.
Kemarin kedua kali kita bertemu, sejak rasa itu mulai hadir di antara kita. Kepribadian itu telah tampak, kita sama-sama cuek. Penampilan kita memang tiada yang spesial, tapi kebersamaan kita itulah yang berharga. Hari itu pertama kali kamu menggenggam tanganku, berusaha menjagaku. Aku tidak tau, bagaimanakah rasa di hati ini nanti. Saat ini, aku tengah menikmati rasa kebersamaan bersamamu. Abang.
12 April 2013
06:38 pm
"abang story...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar