Untukmu, pemilik kenangan senja
Di akhir bulan ini, masihkah kamu
sibuk berkutat dengan angka-angka? Waktu dimana pikiran dan tenagamu terfokus
pada angka-angka itu. Sesungguhnya, ingin sekali aku hadir dikantormu,
menculikmu selama beberapa jam. Mengajakmu menikmati senja dengan segelas coffe
hangat, dan segudang cerita kebosanan serta petualanganmu. Aku akan menjadi
pendengar setia, seperti biasa. Menikmatimu bercerita dan menatap matamu yang
selalu enggan ku tatap.
Rasanya sudah lama sekali, aku
tidak menikmati suasana seperti itu. Jarak yang membuatku tidak memungkinkan
untuk tetiba menculikmu. Atau membuatmu senyum-senyum karena ada orang gila
yang datang ke kantormu hanyak untuk menyerahkan sebuah buku saja dan kemudian
pulang kembali. Atau tetiba saja mengajakmu pergi nonton atau sekedar makan
siang bersama.
Dalam dua belas tahun mengenalmu,
hal yang membahagiakan aku adalah kamu membolehkan tanganku untuk
menggenggammu. Meski hujan tengah hadir untuk merenggangkannya. Namun genggaman
itu tidak terlepaskan.
Apa kabarmu kini? Rasanya sudah
banyak cerita yang ingin ku dengar dari bibir mungilmu. Dan rasanya sudah tidak
sabar telinga ini ingin mendengar suara tawamu. Suara yang mampu menyamankan
asaku.
Selalu ada rindu terselip, setiap
kali aku mengingat kenangan-kenangan kebersamaan kita. Rindu yang tak pernah
padam, meski kehilangan pernah mewarnainya. Hal yang begitu ingin aku lakukan
adalah memelukmu, melepaskan seluruh rindu yang ku bendung dan mengucapkan “Aku
menyayangimu selalu, Rong”.
31 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar