Kamis, 05 Februari 2015

[30 Hari Menulis Surat] - Sang Sahabat

Dear Kunyuk, sang sahabat, teman terdekat.

Nama aslinya begitu cantik, namun siapa sangka panggilan namanya berubah menjadi seperti itu. Sebuah panggilan yang digunakan aku dan kamu untuk sama-sama saling menyapa.

Pekenalan yang tak disangka ternyata menjadikan sebuah keakraban, hingga saat ini.

Masih ingatkah? Kapan pertama kali kita berkenalan? Mungkin masing-masing diri kita telah lupa. Namun email pertama itu masih ada tersimpan. Kadang sesekali aku membacanya dan bernostalgia. Aku yang begitu lugu ketika itu (untuk yang ini kamu tidak perlu berkomentar).

Menjelang akhir tahun 2005 kita berkenalan di MIRC, sebuah wadah chatting yang sedang populer saat itu. Kita bertukar cerita, membahas perihal apa saja dan di akhir perbincangan kita saling bertukar alamat email.

Seperti hidup, dalam perjalanan pertemanan tidak selamanya mulus. Dan pertemanan kita pun sempat merenggang. Dengan menghilangnya kamu saat itu, sekitar dua tahunan. Namun meski kejamnya waktu memisahkan, nyatanya kita masih dapat berbincang- bincang kembali hingga kini. Hingga masing-masing kita telah memilih jalan hidupnya masing-masing.

Hanya kamu satu-satunya orang yang mampu membuatku begadang hanya karna sebuah obrolan yang entah membahas apa, yang mungkin kebanyakan adalah perihal tak penting.

Bila ada yang bertanya, "teman kuliah?" kita akan serempak menggelang. " teman sekolah?" kita pun menggelang kembali. "lalu teman apa? Kok bisa kenalan?" masing-masing kita akan tersenyum kemudian berkata "ya kenal gitu saja, kalau diceritakan panjang" dan kita berdua pun tertawa-tawa.

Dan masing-masing kita tidak percaya dengan namanya sahabat. Benar begitukah Nyuk? X))

03 Februari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar