Kamis, 27 Februari 2014

Diantara Pagi, Kelabu


Benarkah pagi ini kelabu?
Benarkah hariku akan kelabu?
Benarkah kota ini mengkelabukan hariku, atau
Benarkah hari ini menjadikan kota ini kelabu?

Pagi ini , harusnya hujan tidak datang begitu deras. Hari ini harusnya hujan telah berhenti sejak mentari mulai terbit. Kota ini harusnya lebih sejuk dan hangat. Harusnya hari ini, masih sama seperti kemarin, tanpa cerita berarti.

Masih seperti biasa, saat mentari belum terbit aku telah meninggalkan rumah. Tapi tidak dengan bututku yang menemani. Kesetiaan itu kini berpindah pada air yang dengan konsisten mencurahkan rasanya pada bumi. Aku basah.

Menyebalkan memang, bermandikan air langit di pagi hari. Menyebalkan memang, mendapat beberapa cipratan air bumi. Dan.

Menyenangkan memang, bertemu kamu dalam ruang bergerak selama perjalanan. Menyenangkan memang, dengan manisnya kamu tersenyum. Kamu, seseorang yang rasanya telah aku uapkan. Pagiku, hariku dan dalam perjalanan kota. Tidak lagi kelabu.


26 Februari 2014



Tidak ada komentar:

Posting Komentar