Minggu, 04 Agustus 2013

Surat Sahabat, Hujan.

Kamu, pencinta hujan.

Mungkin kamu bertanya, ada apa dan mengapa. Aku berkeinginan menulis kata demi kata kepada kamu yang sedang di landa rindu. Masih kamu simpankah rindu itu, rindu yang sempat terbahas kala senja menari-nari tanpa ku tau.

Kata-kata ini biasa kok, sungguh jangan menganggapnya istimewa. Seperti ilalang yang sungguh sederhana. Kesederhanaan yang mengesankan. Mari kita bercerita tentang kesederhanaan.

Adalah rindu, sebuah rasa sederhana. Sesederhana mengobatinya dengan menatap wajah itu, melihat senyum itu, bahkan mendengar suara itu. Rindu yang bahkan sekelebat begitu menyiksa. Atau mungkin seperti penjajah, yang terus menjajah perasaan tanpa memerdekakan. Akankah kita menikmati rindu itu.

hahahaha, begitu sok taunya ya aku?
Aku memang sok tau, karena aku tau rindu itu. Rindu yang diam-diam aku simpan. Rindu yang diam-diam aku jaga. Rindu yang aku pelihara. Sama sepertimu. Seperti rindumu. Aku sudah mengatakan rinduku, bagaimana dengan rindumu ?

tidak perlu di pikirkan, di terima saja segala ocehanku ini. Tidak cukup merusak mata dan otak kok membaca rangkaian kata-kata ini. Hanya cukup merusak perasaan. hahahahaa

Hari ini aku sedang bahagia, bukan karenamu, bukan karena dia, atau siapapun. Aku bahagia karena diriku. Sudah bahagiakah kamu hari ini?

ingatlah, aku masih selalu ada disini. untuk tiap-tiap ceritamu. Karena itulah, teman ada. :)


bee

1 komentar:

Posting Komentar