Mimpi itu terus menghantuiku.
Berulang kali mata memejam, selalu bayang-bayang itu yang kembali hadir. Ada
apa ini, pertandakah ? Ataukah aku terlalu kaku untuk pertemuan kita esok.
Pertemuan yang seharusnya tidak aku ciptakan.
“bee, bangun. Kamu mau tidur
sampai kapan?” ada Risa, teman sekos ku. Entah jam berapa semalam mata ini baru
terpejam kembali.
Aku dengan malasnya, menghampiri
kamar mandi itu. Aku berharap air yang mengenai tubuhku bisa ikut membawa semua
kenangan bersamanya.
“bee, aku telah menemukannya.
Seseorang yang bisa mengerti aku, melebihi diriku. Betapa bodohnya aku, baru
menyadari bahwa orang yang selama ini aku cari ada di dekatku.”
Mata itu begitu berbinar.
“Apakah kamu baru sadar bahwa aku
selalu ada buat kamu. Aku yang selalu mengerti kamu.” Aku menimpali ucapannya.
“hahahhahaa, benar kamu memang
selalu ada untukku. Aku ingin menikahinya, bee”
Kamu menatap mataku dengan sayu.
Astaga aku ingin menanggis rasanya. Apakah perasaanku akan terbalasnya. Tapi
tunggu, menikahinya? Berarti orang itu bukan aku ?
“Dia adalah Putri. Seseorang yang
menjadi pemikiranku selama ini, seseorang yang baru ku sadari bisa mengerti aku
sama seperti kamu mengerti aku.”
Pernikahan itu akhirnya tercipta.
Banyak raut bahagia memancar di acara tersebut. Tapi tidak dengan
aku.Kebahagiaan itu terlalu silau untuk hatiku yang merintih. Kamu, orang yang
ku kasihi sejak lama. Ternyata tidak pernah menganggap aku ada, melebihi dari
kata teman. Aku beranjak menuju beranda, tempat angin dingin itu menerpa
wajahku.
“bee, kok kamu di sini?” tegur Risa
menghampiriku ikut berdiri di beranda.
“hanya mencari angin segar.”jawabku
sekenanya.
“tadi aku lihat foto-foto hasil
jepretan Rian di kamera. Aku melihat foto-foto sendumu kea rah Rangga.
Sepertinya foto ini sudah menjelaskan banyak hal bee. Sepertinya sudah sejak
lama kamu menyukai Rangga, kenapa kamu ngak pernah cerita?” Risa memelukku. Aku
tau, dia mungkin prihatin terhadap nasib perasaanku.
Ditempat yang berbeda…
“Rian, coba aku lihat hasil
foto-foto mu.” Sapa Rangga ketika acara resepsi mulai ke acara bebas. Dan mempelai
bebas menyapa tamu-tamu undangan yang hadir.
“masih belum ada yang bagus Ngga,
nanti selesai acara CD fotonya aku kasih ke kamu dech” kilah Rian.
Rangga tidak memperdulikan
omongan Rian, kamera itu di ambilnya. Dan mulai memerhatikan foto-foto yang
ada.
Rangga diam sejenak, memerhatikan
foto-foto pada kamera itu.
“kenapa bee, ekspresinya seperti
ini ya ian?”
Rangga mulai mencari bee, ketika
menemukannya. Dia ingin menghampirinya, namun di sana ada Risa yang sedang
berbincang dengannya. Dan tidak sengaja Rangga mendengar pembicaraan tersebut.
“sudah lama aku tidak bertemu
dengannya. Mungkin sengaja karena pernikahan ini, aku hanya berharap ketika
meilhatku kembali. Dia sadar, bahwa aku selalu menyayanginya. Lebih dari kata
seorang teman maupun sahabat. Meskipun kini dia telah menikah. Dan aku percaya,
aku akan menemukan seseorang sepertinya atau mungkin lebih darinya” Ucap bee
dalam pelukan Risa.
28 Agustus 2013
nb: tadinya mau ikutan #FF2n1 tapi waktunya udah kelewat T.T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar