Kamis, 04 Juli 2013

HUJAN

Hujan,
Aku tidak memiliki kenangan walaupun banyak cerita tercipta karenanya.
Hujan tidak memiliki arti lebih, selain penyejuk kala kemarau melanda hariku.
Hujan adalah cuaca biasa sebelum aku mengenalmu, mendengar ceritamu betapa hujan kamu cintai.

Bagimu, hujan adalah kebebasan.
Bebas mengalirkan air kemanapun ia berkehendak. Bebas menyentuh apapun yang ingin di sentuh.
Hujan memiliki kekuatan besar, bila ia menginginkan. Bisa menjadi peneduh bila ia menghendaki.

Kamu selalu senang saat hujan datang.
Bercengkrama, berbincang-bincang di dalamnya.
Aku hanya mengamati, mendengarkan ceritamu tentang hujan.

Senyum itu, masih aku kunci rapat. Betapa bahagia kamu rasa, meski hatimu tengah luka.
Tawa itu, masih aku rekam jelas. Tawa yang terhiasi suara tetesan air.
Senyum dan tawa yang aku percaya, hujan juga mencintaimu.

Aku tidak berselingkuh dengan hujan. Aku juga tidak menduakan senja.
Aku masih mencintai senja, meski kini hujan menarik-narik hatiku.

Hujan,
Kamu menjanjikan kenangan untukku. Kenangan yang tercipta karena menunggu waktuku. Sabarlah, karena aku juga merindukannya.



05:49 pm
04 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar