Malam tadi perbincangan kita cukup panjang dari biasanya. Lewat tengah malam, balasan jawaban dan pertanyaan masih saja bergulir. Membuka masing-masing sisi dari diri kita. Ada beberapa hal yang kamu suka dan kamu benci. Begitu pula sebaliknya. Aku cukup terdiam lama, melihat jawabanmu dari pertanyaan yang aku ajukan. Aku tersadar, bahwa begitu banyak perbedaan yang membentang di antara kita. Hanya satu hal kesamaan kita, yakni sifat cuek. Sebuah sifat ketidak pedulian terhadap sesuatu bila tengah asik dengan sesuatu yang lain. Sebuah sifat yang mungkin sebagian besar orang tidak menyukainya.
Semakin perbincangan kita berlanjut, semakin membuat ku terus berfikir. Apakah aku harus menumbuhkan perasaan ini di antara kita. Perasaan yang awalnya sebuah gejolak bahagia, kini menjadi gejolak tanya. Mungkin bukan sebuah hubungan hati yang hadir untuk kita. Tapi sebuah hubungan genggaman tangan. Aku hanya mampu menyerahkannya pada waktu. Menjawab apakah hatiku mampu terbuka untukmu, abang.
Semakin perbincangan kita berlanjut, semakin membuat ku terus berfikir. Apakah aku harus menumbuhkan perasaan ini di antara kita. Perasaan yang awalnya sebuah gejolak bahagia, kini menjadi gejolak tanya. Mungkin bukan sebuah hubungan hati yang hadir untuk kita. Tapi sebuah hubungan genggaman tangan. Aku hanya mampu menyerahkannya pada waktu. Menjawab apakah hatiku mampu terbuka untukmu, abang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar