Pernah berkelit dengan orang-orang penting dalam keluarga, tak mengubah niatku untuk bekerja di salah satu restaurant seafood yang cukup terkenal saat ini dan aku rasa akan semakin terkenal. Aku ingin mengambil langkah dengan hatiku dalam hidupku. Aku sudah bosan, diberikan pilihan-pilihan yang bukan kehendaku. Aku merasa sudah cukup untuk semua itu. Meskipun mungkin nantinya yang aku pilih tak sebaik pilihan mereka. Aku siap atas kegagalan itu, aku siap untuk segala konsekuensinya. Karena aku belajar untuk menerima, meskipun ntah itu pahitnya atau manisnya.
Dunia baru itu ku masuki, bertemu pula dengan orang-orang baru dan sedikit filsafat baru ku rasa. Ku mempunyai empat pathner dan anggaplah teman seangkatan dan akan menjadi teman seperjuangan. Meskipun kadang kita hanya bertemu seminggu sekali, ku harap pertemanan itu bisa berjangka panjang. Kita terpisah, karena masing-masing pelatihan di outlet-outlet yang berbeda. Di outlet ini ditempat aku bekerja, bertemu kembali dengan orang-orang dari dunia yang baru. Begitulah ku menganggapnya. Menarik, itu yang selalu ku rasakan. Bertemu berbagai macam karakter, membuatku biasa saja tak seperti dulu yang selalu peduli "jangan-jangan aku gk ada temennya". Aku bersikap cuek, ya berfikir positif saja. Dijalani saja belum masa udah negatif thinking aja.
Minggu pertama aku bekerja, aku belajar DJ. Bukan DJ di tempat diskotik ataupun tempat dugem. Tetapi nge-DJ alias nyupir alias nyuci piring. Bahasa kerennya untuk bidang pekerjaan tersebut adalah "steward". Membuat orang awam berfikir, "what it's steward?". Nama yang begitu menipu. Minggu pertama nothing special tapi ku mulai menikmati pekerjaan ini, pilihan hatiku.
Minggu kedua, aku pindah area ke gudang. Tak ada yang menarik, selain melihat barang datang, mencatat barang keluar dan inventory pada jam akhir kerja. Pikirku, mungkin akan ada yang menarik di hari-hari selanjutnya. Feeling ku benar, begitu banyak cerita tercipta dalam hari-hari aku belajar di gudang. Ada bayu, tika dan bang adul (begitulah panggilanku untuk staf di gudang) serta tak ketinggalan taminori panggilan untuk orang hygine dari pusat ketika mengawasi di tempat outlet ku bekerja. Orang tersebut datang memberikan suasana baru. Cantik, begitu orang-orang disana menilainya. Ada yang salah tingkah, ada yang camuk dan berbagai macam tindakan-tindakan ajaib terjadi. Aku hanya tertawa dan sesekali mengecengi. Aku bersyukur menambah teman-teman baru yang cukup menarik dan aku bersyukur kembali masa belajarku di area gudang diperpanjang seminggu lagi. Semoga masih banyak cerita-cerita tercipta setelah ini.
@pendekar bodoh story
Tidak ada komentar:
Posting Komentar