JogJa.....salah satu kota di Indonesia yang ingin sekali aku datangi, kebudayaannya yang etnik membuatku jatuh cinta untuk berusaha menjelajahnya. Namun semua itu hanya sekedar ambisi dalam mimpi (dulu...), nyatanya sekarang aku akan menjelajahinya. Niat dari sekedar keisengan semata, kini ku merasa tertantang untuk mewujudkannya. Aku bersyukur aku mempunyai pathner yang berminat berjelajah bersamaku. Walaupun kita terpisah pulau, namun keteguhan itu kita jalankan. Dengan keyakinan saling percaya bahwa kita akan bertemu di kota Jogja, maka aku dengan kenekatan berangkat menuju kota tersebut. Oh ia, nama patner ku itu wuri, dya tinggal di Bogor. Hari minggu tepat tanggal 5 Desember aku memesan tiket, tepat sehari sebelum keberangkatan aku berdebat dengan orang tuaku, teman" yang tak percaya aku akan ke jogja dan segala hal lainnya. Ketika semua fiks, dengan membaca basmalah aku berangkat.
Keesokan paginya aku sampai di pol safari dharma raya (bus yang aku naiki), untung saja agen bus tersebut menyediakan jasa antar untuk mereka yang tinggal de daerah kota Yogyakarta. Aku d antarkan sampai Jl. Colombo depan GOR UNY, tempat dimana menjadi kesepakatan ku dengan amoy bertemu. Amoy adalah teman SMA ku, dya kuliah d UNY mengambil jurusan English untuk pendidikan guru. Setelah 5 tahun gk bertemu, ini pertama kalinya aku bertemu dya, sekalian menumpang tinggal selama aku berjelajah d JOgja (luamyan ngirit ongkos untuk tempat tinggal,hhehehee).
Pertemuanku dengan Amoy tepat d bawa baliho iklan esia yang segede babon dan ketika bertemu dengannya. Waw magic, beneran amoy, kurussss booo dan agak putih (ingeett loch agak putih,:D ), setelah cipika cipiki (biasa salam ala perempuan) akhirnya aku d antar k tempat kos"nnya yang nantinya bakal menjadi tempat tinggal sementaraku d jogja bersama wuri juga.
Hari pertama d JOgja, karena ada titipan amanat dari ratih (temen kuliahku) aku dan amoy pergi k shooping book center, tempat penjualan berbagai macam buku dengan harga yang miring (muraaahh meriahhh.. katanya sih gt).Naiklah kita trans JOgja, agak norak sedikit bus nya begitu munggil. Jarak yang di bilang amoy gk begitu jauh, ternyata memakan waktu hampir sejam. gilaaaaaa itu d bilang deket,ckckckkkk
Buku yang aku cari itu adalah novel karangan S. Mara G.D, setelah d tanya" ternyata ada bukunya, aku mendapat lima tapi aku gk tau ratih udah punya itu bukunya atau belum. Maka seketika itu juga aku menelpon ratih dan ku baca kan judul" buku yang ada d tanganku. Gilaaaaaaaaa dya udah punya itu buku semuanya kecuali satu buku saja. Aku mulai menanyai harganya, katanya harga bukunya 20 ribu. Setelah ku lihat", di sampul buku itu tertera harga sepuluh ribu. Aku secara spontan bilang "loch kok disini harganya aja 10ribu, masa di jualnya 20 ribu". Dan sang penjual pun mulai panik, tapi sayangnya dya tetep kekeuh dnegan harga 20ribu. Ya sudah tidak jadi aku beli, karena ratih beramanat "inget ya gw mau beli bukunya kalo haganya itu goceng ato ceban". Maklum hidup d antara kerasnya hidup membuat orang harus mendapatkan barang bagus dengan harga yang murah,hahahhaa
Hujan pun mulai turun dengan derasnya, untung amoy membawa payung. Jadilah kita dua sejoli berada d bawah payung berdua d antara rintik" hujan, romantis kann???? Namun sayang sekali karena salah ngajak orang.hahahaha dan aku pun baru ingat ada janji dengan Danang (temen almarhumah Yusuf, sahabat karibku) untuk datang k pusara nya. Hujan belum berhenti ketika kami sampai d shalter bus yang dekat dengan kos amoy, akhirnya kita pun menunggu hujan reda tapi sayang hujan gak reda" yang ada malah semakin deras. Genangan air pun semakin meninggi, mobil" dan motor" pun banyak yang memutar arah. Sudah sejam kami berada di shelter tersebut tanda" hujan mereda pun tak ada, janji dengan danang pun batal. Akhirnya dengan nekat kita melintasi genangan air tersebut dan tentu saja aku menenteng sepatuku, karena gk mau sepatu itu basah d hari pertama aku d JOgja, mau pake alas kaki apa aku kalo itu sepatu basah. gilaaaaa aku nyeker, berjalan tanpa alas kaki, menerobos banjir yang sudah selutut. Setiap ada mobil lewat, seperti ombak yang datang menghantam, buuuurrrr basah dah semua.... Ajaibnya, hujan mulai mereda ketika kami sampai d kos, bener" maha Adil Engkau Tuhan,T.T
Hujan sudah reda ketika malam datang, amoy meminjam motor temannya dah kita jalan" keliling kota Jogja d malam hariiii, serrruuu rasanya. Sangat seru karena kita nyasar.hwuakakakaka selama kurang lebih setengah jam kita hanya berputar" di tempat itu" saja (dari alun" selatan sampai alun" utara keraton Yogyakarta). Setelah muter" yang begitu jauh, sampe" nyasar karena kata amoy " wah bie daerah mana nih gw gk tau", yang tinggal d jogja ajjah gk tau apalagi aku yang pendatang, gilaaa bener" gilaaa emang. Tuhan masih penyayang, akhirnya kita berhasil keluar dari jalan sesat itu,ckckkckkk
Aku di ajak makan d angkringan, ya angkringan jogja. Dari dulu aku penasaran seperti apa sih tempat angkringan di kota jogja yang selalu menjadi ciri khasnya. Ternyata cuma begitu saja, pilihan jajanannya pun tak begitu banyak, wedang jahe yang aku pesan pun masih kalah enak dengan wedang jahe disini, nasi kucing pun dingin, gak seperti disini yang selalu hangat. Seketika itu aku menyimpulkan, masih TOP angkringan d Bali, walupun soal harga masih jauh lebih murah d jogja, aku mengakuinya:D
Keesokan harinya, aku dan amoy meminjam motor kembali. Kami datang ingin mengunjungi pusara almarhum yusuf sahabatku. Namun sayang Danang tak bisa datang untuk memberi tau kami tempatnya, jadilah kita mengunjungi langsung rumah adiknya almarhum. Singkat cerita (acara nyasar d keep dulu), aku berhasil menemukan rumahnya, ku ketuk. Subhanallah, adik pertamanya mirip banget sama Yusuf, senyumnya seperti aku melihat senyumnya kembali. Aku ke pusaranya, aku berdoa. Dalam hati ku berkata "kini aku menemuimu, anggaplah ku memenuhi janjiku 3 tahun yang lalu. Janji yang pernah sempat kau minta, namun tak sempat ku beri. Aku melepasmu, aku menginjinkanmu bebas dari hatiku".
05-07 Desember 2010
Keesokan paginya aku sampai di pol safari dharma raya (bus yang aku naiki), untung saja agen bus tersebut menyediakan jasa antar untuk mereka yang tinggal de daerah kota Yogyakarta. Aku d antarkan sampai Jl. Colombo depan GOR UNY, tempat dimana menjadi kesepakatan ku dengan amoy bertemu. Amoy adalah teman SMA ku, dya kuliah d UNY mengambil jurusan English untuk pendidikan guru. Setelah 5 tahun gk bertemu, ini pertama kalinya aku bertemu dya, sekalian menumpang tinggal selama aku berjelajah d JOgja (luamyan ngirit ongkos untuk tempat tinggal,hhehehee).
Pertemuanku dengan Amoy tepat d bawa baliho iklan esia yang segede babon dan ketika bertemu dengannya. Waw magic, beneran amoy, kurussss booo dan agak putih (ingeett loch agak putih,:D ), setelah cipika cipiki (biasa salam ala perempuan) akhirnya aku d antar k tempat kos"nnya yang nantinya bakal menjadi tempat tinggal sementaraku d jogja bersama wuri juga.
Hari pertama d JOgja, karena ada titipan amanat dari ratih (temen kuliahku) aku dan amoy pergi k shooping book center, tempat penjualan berbagai macam buku dengan harga yang miring (muraaahh meriahhh.. katanya sih gt).Naiklah kita trans JOgja, agak norak sedikit bus nya begitu munggil. Jarak yang di bilang amoy gk begitu jauh, ternyata memakan waktu hampir sejam. gilaaaaaa itu d bilang deket,ckckckkkk
Buku yang aku cari itu adalah novel karangan S. Mara G.D, setelah d tanya" ternyata ada bukunya, aku mendapat lima tapi aku gk tau ratih udah punya itu bukunya atau belum. Maka seketika itu juga aku menelpon ratih dan ku baca kan judul" buku yang ada d tanganku. Gilaaaaaaaaa dya udah punya itu buku semuanya kecuali satu buku saja. Aku mulai menanyai harganya, katanya harga bukunya 20 ribu. Setelah ku lihat", di sampul buku itu tertera harga sepuluh ribu. Aku secara spontan bilang "loch kok disini harganya aja 10ribu, masa di jualnya 20 ribu". Dan sang penjual pun mulai panik, tapi sayangnya dya tetep kekeuh dnegan harga 20ribu. Ya sudah tidak jadi aku beli, karena ratih beramanat "inget ya gw mau beli bukunya kalo haganya itu goceng ato ceban". Maklum hidup d antara kerasnya hidup membuat orang harus mendapatkan barang bagus dengan harga yang murah,hahahhaa
Hujan pun mulai turun dengan derasnya, untung amoy membawa payung. Jadilah kita dua sejoli berada d bawah payung berdua d antara rintik" hujan, romantis kann???? Namun sayang sekali karena salah ngajak orang.hahahaha dan aku pun baru ingat ada janji dengan Danang (temen almarhumah Yusuf, sahabat karibku) untuk datang k pusara nya. Hujan belum berhenti ketika kami sampai d shalter bus yang dekat dengan kos amoy, akhirnya kita pun menunggu hujan reda tapi sayang hujan gak reda" yang ada malah semakin deras. Genangan air pun semakin meninggi, mobil" dan motor" pun banyak yang memutar arah. Sudah sejam kami berada di shelter tersebut tanda" hujan mereda pun tak ada, janji dengan danang pun batal. Akhirnya dengan nekat kita melintasi genangan air tersebut dan tentu saja aku menenteng sepatuku, karena gk mau sepatu itu basah d hari pertama aku d JOgja, mau pake alas kaki apa aku kalo itu sepatu basah. gilaaaaa aku nyeker, berjalan tanpa alas kaki, menerobos banjir yang sudah selutut. Setiap ada mobil lewat, seperti ombak yang datang menghantam, buuuurrrr basah dah semua.... Ajaibnya, hujan mulai mereda ketika kami sampai d kos, bener" maha Adil Engkau Tuhan,T.T
Hujan sudah reda ketika malam datang, amoy meminjam motor temannya dah kita jalan" keliling kota Jogja d malam hariiii, serrruuu rasanya. Sangat seru karena kita nyasar.hwuakakakaka selama kurang lebih setengah jam kita hanya berputar" di tempat itu" saja (dari alun" selatan sampai alun" utara keraton Yogyakarta). Setelah muter" yang begitu jauh, sampe" nyasar karena kata amoy " wah bie daerah mana nih gw gk tau", yang tinggal d jogja ajjah gk tau apalagi aku yang pendatang, gilaaa bener" gilaaa emang. Tuhan masih penyayang, akhirnya kita berhasil keluar dari jalan sesat itu,ckckkckkk
Aku di ajak makan d angkringan, ya angkringan jogja. Dari dulu aku penasaran seperti apa sih tempat angkringan di kota jogja yang selalu menjadi ciri khasnya. Ternyata cuma begitu saja, pilihan jajanannya pun tak begitu banyak, wedang jahe yang aku pesan pun masih kalah enak dengan wedang jahe disini, nasi kucing pun dingin, gak seperti disini yang selalu hangat. Seketika itu aku menyimpulkan, masih TOP angkringan d Bali, walupun soal harga masih jauh lebih murah d jogja, aku mengakuinya:D
Keesokan harinya, aku dan amoy meminjam motor kembali. Kami datang ingin mengunjungi pusara almarhum yusuf sahabatku. Namun sayang Danang tak bisa datang untuk memberi tau kami tempatnya, jadilah kita mengunjungi langsung rumah adiknya almarhum. Singkat cerita (acara nyasar d keep dulu), aku berhasil menemukan rumahnya, ku ketuk. Subhanallah, adik pertamanya mirip banget sama Yusuf, senyumnya seperti aku melihat senyumnya kembali. Aku ke pusaranya, aku berdoa. Dalam hati ku berkata "kini aku menemuimu, anggaplah ku memenuhi janjiku 3 tahun yang lalu. Janji yang pernah sempat kau minta, namun tak sempat ku beri. Aku melepasmu, aku menginjinkanmu bebas dari hatiku".
05-07 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar