pagi ini,.
masih ku sisipkan rindu itu, masih q genggam harap yang mulai lusuh
salam itu dulu selalu ku sampaikan pada mentari untuk pagimu
namun titik air yang jatuh meleburkan dan menghanyutkanya
siang ini,.
masih ku simpan rindu itu, masih q genggam sisa-sisa ketegaran
salam yang kini ku sisihkan selalu terlambat ku sampaikan
sebab terik itu mengeringkan dan membakarnya perlahan
sore ini,.
masih ku pandangi rindu itu, masih ku simpan titik-titik harapan
salam itu masih ku jaga, terlambat namun ku merawatnya
sebab senja selalu meneduhkan dan membuatnya bersemi
malam ini,.
masih q ukir rindu itu, pada titik sinar masih ada harapan-harapan usang
salam itu selalu hangat ku dekap membelai lembut tanpa pamrih
titik sinar itu, menciptakan doa pada keajaiban kecilku
maaf tak bisa terpadamkan, meskipun hadir itu kini meredup
10:53 am
16 September 2010
masih ku sisipkan rindu itu, masih q genggam harap yang mulai lusuh
salam itu dulu selalu ku sampaikan pada mentari untuk pagimu
namun titik air yang jatuh meleburkan dan menghanyutkanya
siang ini,.
masih ku simpan rindu itu, masih q genggam sisa-sisa ketegaran
salam yang kini ku sisihkan selalu terlambat ku sampaikan
sebab terik itu mengeringkan dan membakarnya perlahan
sore ini,.
masih ku pandangi rindu itu, masih ku simpan titik-titik harapan
salam itu masih ku jaga, terlambat namun ku merawatnya
sebab senja selalu meneduhkan dan membuatnya bersemi
malam ini,.
masih q ukir rindu itu, pada titik sinar masih ada harapan-harapan usang
salam itu selalu hangat ku dekap membelai lembut tanpa pamrih
titik sinar itu, menciptakan doa pada keajaiban kecilku
maaf tak bisa terpadamkan, meskipun hadir itu kini meredup
10:53 am
16 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar