Q seperti debu yang rapuh tersapu angin,.
Kilatan pertanda itu menyapu Q perlahan, merasa tanpa terfikir,.
Doa Q menjadi ceritaku tiap malam,.
Kenangan itu kebersamaan itu, menjadi senyum dan menjadi tanggis,.
Tak ingin berfikir, bila harus kehilangan,.
Kehadiranmu, pondasi untuk sebuah keluarga kecil,.
Kebangga’n Q adalah menyebutmu dengan sebutan bapak,.
Berjuanglah, tapi bukan untuk kami sebagai anak,.
Tapi untuk dya, belahan jiwamu,.
11:50 pm
06 oktober 2009
Kilatan pertanda itu menyapu Q perlahan, merasa tanpa terfikir,.
Doa Q menjadi ceritaku tiap malam,.
Kenangan itu kebersamaan itu, menjadi senyum dan menjadi tanggis,.
Tak ingin berfikir, bila harus kehilangan,.
Kehadiranmu, pondasi untuk sebuah keluarga kecil,.
Kebangga’n Q adalah menyebutmu dengan sebutan bapak,.
Berjuanglah, tapi bukan untuk kami sebagai anak,.
Tapi untuk dya, belahan jiwamu,.
11:50 pm
06 oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar